Langsung ke konten utama

3 Kata, 2 Mata, 1 Jiwa

Tuhan,bagaimanapun ini keputusanku.
Berawal dr lamanya aku merenung,menimbang,berpikir.
Ku mohon ridlo-Mu untuk jalan yg aku pilih.
Dekap aku agar tidak lepas kendali dan tersesat,ya Robbi.


Inilah do'a dan harapan makhluk kecil-Mu yang ingin Kau tuntun.

Aku,hanya sebuah jiwa yang mencoba dan terus berusaha meyakinkan diriku sendiri bahwa aku bisa menjalani sesuatu yang aku pilih dgn berbagai pertimbangan.

Tak lepas dr segala bentuk sayang-Mu padaku ya Robbi, agar aku semakin yakin dan kuat.
Sekalipun proses yg ku alami ahrus berliku dan bertahap amat lama..

Aku yakinkan diriku,krn aku punya 2 mata yg insyaAllah masih Kau ridloi untuk melihat dan tau mana yg benar dan mana yang salah.
Mana yg baik dan mana yg tidak.
Mana yg harus ku dekati dan mana yg harus ku jauhi.
Yaa,aku yakin 2 mataku yg Kau beri untukku,memang begitu banyak manfaatnya.

Namun,bagaimanapun kodrat kadang berpihak pd yg lebih banyak krn di anggap lebih kuat.
Ya, 2 mataku yg ku yakini pandangannya, sempat meneteskan airmata krn banyak sekali mata yang berpendapat sinis,meremehkan,dan lain sebagainya.

Namun betapa beruntungnya aku,2 mata yang masih ku punya begitu pemberani.
Berani membawaku dlm pandangan yg sejak awal tidak ku nilai salah.
Betapa aku bersyukur, Engkau memberiku mata yg tidak enggan melihat dr sisi lain.

Ya Tuhan...
Betapa Agung Engkau..
Maha segalanya..
Betapa indah segala pahit,cobaan,dan senyumanku selama ini..
Yang pd akhirnya membawaku pada 3 kata..
Alhamdulillah, Subhanallah, dan Allahu Akbar atas segala-Mu ya Robbi..


3 kata, 2 mata, 1 jiwa.
*Kudus, 9 Agustus 2011 / 21.15WIB

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

We Have "Luar Binasa" Behind The "Luar Biasa"

K ita mungkin tidak asing dengan istilah ‘luar biasa’. Luar biasa adalah ungkapan ketika kita takjub melihat sesuatu, baik ciptaan Allah, maupun ciptaan manusia. Kata ‘luar biasa’ sering diplesetkan dengan ‘luar binasa’. Nah, mari kita belajar dari ‘luar binasa’. Tanpa kita sadari, istilah ‘luar binasa’ bisa kita jadikan sebagai suatu hal yang dapat membuat kita lebih semangat dalam menjalani segala macam tantangan hidup. Mengapa demikian? Kata binasa sendiri mempunyai arti hilang, mati atau gugur. Mungkin memang tidak ada kedekatan arti antara ‘biasa’ dan ‘binasa’ meskipun mereka mempunyai struktur kata yang mirip jika diucapkan. Orang mengucapkan kata ‘luar biasa’ saat takjub mungkin karena hal yang menakjubkan tersebut memang keluar dari hal yang biasa dilihat. Misalkan ketika melihat seorang perempuan yang cantik, para pria tidak jarang berkata, “cantiknya luar biasa”. Kita tentu masih begitu ingat dengan kehebatan para pelajar SMK yang berhasil membuat sebua...

I'm Back!

Shock berat pas ngecek tanggal tulisan terakhir di blog. 19 Juli 2018. Udah hampir 2 tahun. Gimana saya bisa selama ini ninggalin blog? Salah satunya ya karena..., lupa bayar domain dan nggak tahu cara balikinnya. LOL~ Baiklah, ini konyol tapi ya sudah. Begitulah kenyataannya. 😴 Apa kabar kalian? Semoga baik, ya. Tetep betah di rumah karena sekarang masih bahaya corona. Ya ya, pasti kalian bosen denger nama penyakit itu. But , kita memang harus lawan. Lantas, bagaimana kabar saya? Hmmm, saya baik dan sudah setahun lebih menikah. Hehehe~ Yup, 10 Februari 2019 saya menikah dengan lelaki yang saya cintai, Ahmad Zaini Aziz. Apakah pernikahan selalu menyenangkan seperti yang saya bayangkan? Sejujurnya, saya sih nggak pernah membayangkan bahwa menikah itu akan selalu menyenangkan. Saya sangat paham bahwa menikah itu soal ibadah dan belajar yang akan bikin kita bahagia. Bukan sekadar senang. Bahagia itu, ya, ternyata bukan hanya soal kumpulan hal menyenangkan. Ketika...

Ternyata Hidup Itu Bukan Puzzle, Tapi Hidup Butuh Banyak Puzzle

Selama ini saya mengira bahwa hidup itu ibarat sebuah puzzle yang harus dirangkai bagian-bagiannya. Pemahaman itu jadi berubah ketika hari ini saya mendengarkan materi tentang transformasi diri. Ternyata, ada banyak puzzle yang harus dirangkai selama hidup berjalan. Bisa jadi kita punya enam puzzle , dan semuanya harua dirangkai perlahan tanpa ada yang bolong. Sepanjang mendengarkan materi, sejujurnya saya sambil merefleksi diri. Bertanya lagi, sebetulnya lingkaran suksea yang mau diraih itu apa, sih? Kenapa itu penting bagi saya? Apa dampak yang ingin saya bagikan pada orang lain dan terasa juga untuk diri saya? Pertanyaan-pertanyaan itu jadi membawa saya untuk menyusun dan mengukur lagi deep structure dan surface structure . Ini bukan soal seberapa saya mau menggapainya, tapi justru menentukan sejauh apa saya mau berupaya mengumpulkan satu persatu bagian yang harus dijalani sampai menemukan hasil. Jika bagian-bagian dari surface dan deep structure masih belum terlengkapi, menurut ...