K
|
ita mungkin tidak asing dengan istilah
‘luar biasa’. Luar biasa adalah ungkapan ketika kita takjub melihat sesuatu,
baik ciptaan Allah, maupun ciptaan manusia. Kata ‘luar biasa’ sering diplesetkan
dengan ‘luar binasa’. Nah, mari kita belajar dari ‘luar binasa’. Tanpa kita
sadari, istilah ‘luar binasa’ bisa kita jadikan sebagai suatu hal yang dapat
membuat kita lebih semangat dalam menjalani segala macam tantangan hidup.
Mengapa demikian? Kata binasa sendiri mempunyai arti hilang, mati atau gugur.
Mungkin memang tidak ada kedekatan arti antara ‘biasa’ dan ‘binasa’ meskipun
mereka mempunyai struktur kata yang mirip jika diucapkan. Orang mengucapkan
kata ‘luar biasa’ saat takjub mungkin karena hal yang menakjubkan tersebut
memang keluar dari hal yang biasa dilihat. Misalkan ketika melihat seorang
perempuan yang cantik, para pria tidak jarang berkata, “cantiknya luar biasa”.
Kita tentu masih begitu ingat dengan kehebatan para pelajar SMK yang berhasil
membuat sebuah mobil yang diberi nama Esemka. Saat kita melihat mobil Esemka,
tidak bisa dipungkiri kita pasti sering bilang ‘luar biasa’ walaupun mobil
tersebut pada akhirnya belum memenuhi standart.
Dibalik
luar biasanya mobil Esemka, ada segunung hal luar binasa yang ada pada
diri para pelajar SMK yang mengerjakan pembuatan Esemka. Kenapa luar
binasa dan apa maksudnya luar binasa? Maksudnya adalah, para pelajar SMK
berhasil keluar dan membinasakan rasa takut dan ragu yang pasti menghantui
mereka sebelum sampai sesudah mobil Esemka dikerjakan. Sebelum mereka
mulai mengerjakan mobil Esemka, mereka tentu merasa pesimis dan tidak
jarang merasa tidak mungkin bisa membuat mobil, mengingat mereka yang masih
pemula. Ketika proses pengerjaanpun mereka tentu dan semakin dihantui rasa
takut dan ragu. Mereka tentu takut terjadi banyak hambatan dalam pengerjaan
mobil Esemka dan terjadi berbagai hal yang tidak mereka duga. Hingga akhirnya
ketika mobil Esemka selesai dikerjakan dan menarik perhatian khalayak
ramai, mereka tentu masih dihantui rasa takut dan ragu. Diantaranya takut jika
karya mereka tidak mendapatkan respon positif dari masyarakat dan pemerintah
Indonesia. Mereka tentu juga takut jika dinilai gagal dan ngoyo dalam
pengerjaan mobil Esemka.
Namun
mereka mampu membinasakan semua rasa takut dan ragu itu. Semua dilawan demi
terwujudnya mobil Esemka. Nah, mereka berhasil menjadi sosok yang luar
binasa. Mengapa? Karena mereka mampu mengeluarkan, membinasakan segala hal yang
menghambat pengerjaan mobil Esemka. Mental yang kuat diperlukan dalam
mengerjakan sesuatu apalagi yang menantang. Bercermin pada kisah tersebut, luar
binasa pun bisa kita terapkan dalam hidup kita. Contohnya, saat kita
mendapatkan tugas yang sulit dari dosen. Kita merasa tugas tersebut begitu
sulit hingga kita merasa tidak bisa. Saat kita merasakan hal tersebut,
ingatlah. Kita bisa menjadi sosok yang luar binasa untuk menghasilkan sesuatu
yang luar biasa. Keluarkan dan binasakan segenap rasa malas. Buktikan bahwa
malas adalah sampah kecil yang pasti bisa dibersihkan. Percayalah, niat adalah
usaha pertama ketika kita ingin melakukan sesuatu. Jangan dulu merasa tidak
bisa sebelum kita punya niat dan usaha.
Seperti sebuah kutipan dari Henry Ford “Apabila
kita takut gagal,itu berarti kita telah membatasi kemampuan kita”.
Tanpa kita sadari, sering kali kita
memang harus membinasakan sesuatu untuk menghasilkan hal yang luar biasa.
Jangan pernah takut gagal ketika kita sudah mempunyai niat. Ketika kita merasa
gagal, ingatlah bahwa kegagalan merupakan satu-satunya kesempatan untuk memulai
lagi dengan lebih cerdik. Jangan pernah menyerah ketika kita baru menemui
sedikit hambatan. Hambatan tersebut harusnya dapat memotivasi kita untuk
menghasilkan sesuatu yang lebih baik. Hambatan di sebuah cara bisa dikalahkan
dengan menggunakan cara lain. Percayalah banyak cara yang dapat kita gunakan
untuk mencapai hal-hal yang kita impikan. Sesungguhnya saat kita merasa gagal,
ada kegagalan yang paling merugikan. Kegagalan utama adalah jika kita tidak
pernah mencoba. Maka saat kita sudah berusaha dalam mencapai sesuatu yang kita
impikan, artinya tidak ada kata gagal. Allah selalu memberikan pahala kepada
makhlukNya yang mau berusaha. Bagaimana usaha kita akan berbanding lurus dengan
apa yang kita hasilkan nantinya. Ibaratnya ada uang ada barang. Ada usaha tentu
ada hasil.
Apa yang perlu binasakan? Rasa takut,
ragu, dan hal-hal lain yang mengganggu kita dalam mencapai keinginan dan
impian. Jika kita bisa membinasakannya, kita dapat melakukan apa yang kita mau.
Sebaliknya, jika kita tidak membinasakan hal-hal itu, akan timbul rasa sesal
yang luar biasa karena tidak berhasil mencapai apa yang kita inginkan. Menyerah
karena hambatan merupakan sesuatu yang menyedihkan karena artinya kita tidak
bisa menjaga kepercayaan Allah. Mengapa demikian? Coba pikirkan. Ketika Allah
memberi kita cobaan dengan menghadapkan kita pada sebuah hambatan untuk
mencapai impian kita, artinya Allah percaya kita bisa melaluinya dengan
kesabaran dan kekuatan. Ingatlah bahwa Allah tidak akan memberi cobaan diluar
kemampuan manusia. Jadi saat kita memutuskan untuk menyerah karena hambatan,
berarti kita belum bisa amanah (dapat dipercaya). Harusnya kita malu terhadap
Allah. Kita sering dengan mudahnya meminta sesuatu kepada Allah, namun saat
Allah memberi kita kepercayaan, kita tidak berusaha menjaga kepercayaanNya dan
justu kalah terhadap hambatan.
Sebaliknya, saat kita meraih
keberhasilan dan dapat mencapai impian kita, kitapun harus tetap menjadi sosok
yang luar binasa. Kali ini yang harus kita binasakan adalah rasa sombong dan
angkuh. Ketika kita mencapai sebuah kesuksesan, tidak bisa dipungkiri godaan
terberat adalah kesombongan. Kesombongan tidak bisa dinilai mentah-mentah. Ada
banyak orang hebat yang menceritakan kisah hidup dan perjuangannya untuk
memotivasi orang lain. Hal yang sepertu iti tidak bisa langsung dikatakan
sebagai sebuah kesombongan karena niatnya adalah untuk memotivasi orang lain.
Tidak beda jauh dengan berbagi ilmu, namun tehniknya yang agak berbeda. Berbagi
ilmu dengan cara belajar bersama atau membantu belajar tentu hal yang sering
kita jumpai. Terkadang dengan menceritakan perjuangan dalam mencapai sesuatu
akan menjadi hal menarik dan lebih efektif karena orang mendapatkan contoh
nyata. Sehingga orang lain punya keinginan untuk berjuang juga demi apa yang
ingin dia capai. Bagaimanapun contoh nyata akan lebih membuat orang lain yakin
bahwa merekapun bisa mencapai keinginan mereka, sama dengan orang yang
menceritakan kisah hidup dan perjuangannya tadi.
“Kesuksesan bukanlah hal permanen
dan kegagalan sesuatu yang fatal”. Begitu kata Mike Ditka. Ada beberapa hal
yang harus kita pahami. Bahwa kehidupan terus berputar dan berubah. Saat kita
dibawah, masih akan ada kemungkinan kita berada diatas. Tidak ada yang tidak
mungkin selama kita masih hidup dan selama kita percaya Allah Maha Adil. Mengapa
harus percaya? Karena kita tidak mungkin peduli dengan hal yang tidak kita
percayai. Selama kita masih hidup, masih
terus ada kesempatan untuk bangkit kembali sedalam apapun kita terjatuh. Begitu
pula saat kita diatas. Jangan kemudian puas hingga lupa diri. Ingatlah bahwa
masih ada kemungkinan tiba-tiba kita jatuh, terpuruk dan sedih karena
kesuksesan kita hilang begitu saja.
Jangan sampai menyesal karena lebih memilih mencapai kegagalan daripada
mencapai kesuksesan. Memilih untuk
menjadi orang yang sukses tentu lebih menyenangkan, daripada harus memilih
untuk menjadi orang yang gagal. Bukankah itu sebuah mimpi buruk?
Teringat sebuah kutipan dari Les Brown
“Ketika anda jatuh terlentang dan masih bisa melihat keatas, berarti anda
bisa kembali berdiri”. Lihatliah keatas dan mulailah bergerak kearah anda
menatap. Dalam waktu dekat kita akan berdiri tegak kemudian mampu berjalan
untuk mengumpulkan semangat dan perlahan menjauh dari keputus asaan serta
keterpurukan. Jangan pernah mau terus diikuti rasa pesimis yang menimbulkan
putus asa. Selama kita masih bisa menjalankan hal baik dan bermanfaat, untuk
apa kita memilih untuk menjalankan hal-hal yang hanya buang-buang waktu dan
tidak ada manfaatnya seperti putus asa dan pesimis? Sejauh apapun kita mencari
manfaat putus asa dan pesimis, semakin kita tenggelam dalam bahaya dan kerugian
yang ditimbulkannya.. Jadilah sosok ‘luar binasa’ untuk menghasilkan sesuatu
yang ‘luar biasa’. Wallahu a’lamu bi ash-shawab. []
kita harus bisa menjadi manusia yang dapat melakukan apa yang tidak dapat dilakukan oleh yang lain
BalasHapusTangki Fiberglass