Sudah
Cantikkah Kita?
Oleh:
Rizka Amalia Shofa[1]
Cantik merupakan kata yang tidak
asing dan sering kita dengar. Kata cantik identik dengan sosok perempuan yang
secara penampilan serasi dan rupawan. Kemolekan secara fisik jelas sangat erat
hubungannya dengan kecantikan. Bahkan dalam sebuah kontes kecantikan, hal wajib
bagi seorang kontestan untuk merawat tubuh agar tetap ideal dan wajah agar
tetap enak di pandang. Hal ini menunjukkan bahwa bagi masyarakat awam,
penampilan fisik merupakan aspek penting dalam penilaian kecantikan.
Tidak heran jika akhirnya banyak perempuan
yang rela mengeluarkan banyak dana untuk memenuhi standar kecantikan masyarakat
awam (penampilan fisik yang oke). Berdalih agar lebih percaya diri
hingga karena tuntutan profesi, kecantikan fisik (lahiriyah) menjadi hal
penting bagi banyak perempuan.
Seorang presenter senior di sebuah
stasiun televisi swasta nasional pernah berkata, “aspek penampilan mendapatkan
poin enam puluh persen dalam penailan seorang presenter televisi. Ini terjadi
karena pemirsa tentu menginginkan penampilan orang yang di tonton di layar
televisi terlihat cantik dan tampan, enak di pandang.”
Berdasarkan
pernyataan tersebut, kita dapat menyimpulkan bahwa penampilan fisik tetap
menjadi prioritas dalam sebuah pekerjaan. Ada yang bilang, kesan baik muncul
jika kita berpenampilan dan berperilaku baik saat pertemuan pertama. Maka tak
heran jika penampilan fisik sangat di perhatikan. Banyak perusahaan yang
beranggapan bahwa penampilan yang menarik akan menentukan banyak atau tidaknya
masyarakat yang akan melirik atau meminati produk yang mereka tawarkan, jika
para pekerjanya berpenampilan menarik.
Lalu, apakah benar kecantikan hanya
dapat di lihat dan di rasakan secara fisik atau lahiriyah saja? Bagaimana
dengan kecantikan batiniyah?
Perempuan yang memiliki kecantikan
luar biasa adalah perempuan yang bukan hanya menjaga dan merawat kecantikan
secara lahiriyah, tetapi juga secara batiniyah. Dalam arti lain, inner
beauty yang sering kita dengar sebagai kecantikan sesungguhnya harus
senantiasa di jaga dan di kembangkan. Jangan sampai karena mementingkan untuk
merawat kecantikan fisik, seorang perempuan justru lupa untuk mengembangkan
segala kemampuan hingga kepribadian yang di miliki.
Kecantikan batiniyah itu akan tampak
ketika seorang perempuan mampu mengembangkan kapasitas dan potensi diri,
menjaga perilaku dimanapun dan kapanpun, dan menunjukkan peran positif di
kalangan masyarakat. Kecantikan batiniyah seharusnya tetap menjadi prioritas
bagi setiap wanita karena itulah bekal utama seorang perempuan dalam hidup dan
berkarya. Pembentukan karakter positif dalam diri seorang perempuan jelas akan
mempengaruhi kecantikan batiniyah yang terpancar. Ingat, kecantikan batiniyah
bukan hanya tentang bagaimana kita menunjukkan pribadi yang baik di hadapan
orang lain, tetapi bagaimana kepribadian yang baik it uterus melekat dalam diri
kita dan kita harus terus mengembangkannya.
Lalu, bagaimana cara mengembangkan
kecantikan batiniyah dalam diri seorang perempuan?
Potensi
Tiap manusia di ciptakan dengan
fitrah memiliki potensi positif di berbagai bidang yang berbeda-beda. Sebagian
orang menganggap bahwa potensi tersebut hanya akan berguna dalam dunia kerja
(secara professional). Akhirnya, tidak banyak orang yang yakin dan percaya
bahwa potensi positif itu juga akan mempengaruhi kepribadian dan kehidupan
sehari-hari. Perempuan yang di ciptakan penuh kecantikan harus selalu ingat
bahwa potensi yang di miliki juga akan mempengaruhi pancaran kecantikan
batiniyah yang juga akan terbawa positif.
Dengan
mengingat hal tersebut, perempuan tidak akan lupa diri dan hanya mementingkan
kecantikan fisik (lahiriyah) saja. Ketika seorang perempuan mencoba untuk terus
menggali potensi positif yang ada pada dirinya, saat itu pula kecantikan
batiniyah akan terpancar.
Menggali potensi sesuai minat dan
bakat merupakan salah satu nilai lebih yang akan membawa seseorang tercipta dan
tumbuh sebagai pribadi yang cerdas dan tidak mudah menyerah. Hal itu pula yang
seharusnya di lakukan oleh perempuan yang ingin mengembangkan kecantikan
batiniyah. Seorang perempuan yang memiliki kecantikan batiniyah adalah ia yang
percaya bahwa segala potensi positif yang di miliki harus senantiasa di
kembangkan dan pasti akan bisa di kembangkan.
Jangan
membatasi diri
Masih banyak perempuan yang percaya
bahwa laki-laki punya hak lebih banyak dalam segala hal, termasuk dalam
mengembangkan diri. Keberanian jarang muncul ketika seorang perempuan di
hadapkan pada suatu hal yang biasanya di lakukan oleh laki-laki. Hal seperti
itu membutikan bahwa banyak perempuan belum berani dan sering membatasi diri
sendiri dalam melakukan sesuatu. Padahal dalam menggali potensi diri,
keberanian merupakan langkah awal dan pintu gerbang dalam kita mencapai hal
yang kita inginkan.
Kecantikan batiniyah yang terkandung
di sini adalah sikap optimis dan berani yang mempengaruhi kepribadian seorang
perempuan. Perempuan yang katanya tidak ingin dikatakan lemah, justru
menunjukkan kelemahannya karena membatasi diri dan kurang berani untuk mencapai
suatu tujuan.
Banyak yang kalah dengan sugesti
yang timbul dengan sendirinya sebelum mencoba. Padahal saat kita menyerah
karena sugesti diri yang mengatakan “tidak bisa”, saat itulah kita belum
berhasil membentuk dan mengembangkan kecantikan batiniyah.
Perempuan yang cantik batiniyahnya
adalah perempuan yang tidak membatasi diri dalam membangun kapasitas dan
berkarya. Berani melakukan segala hal positif tanpa mendahulukan sugesti “tidak
bisa” sebelum mencoba melakukan hal positif.
Konsisten
Apalah arti
kecantikan lahiriyah jika seorang perempuan tumbuh sebagai pribadi yang
plin-plan dan tidak konsisten. Manusia selalu di berikan pilihan oleh Tuhan
dalam menentukan segala sesuatu. Perempuan yang terkenal sebagai sosok yang
lebih peka perasaannya, harus terus belajar konsisten dalam menentukan sikap
atau sebuah pilihan.
Jangan mudah mengubah keputusan atau
berpindah pilihan karena sering ragu dengan suara hati kita. Hidup sebagai
makhluk sosial yang saling berhubungan dengan sesama baiknya membawa kita
menjadi sosok yang terus mau belajar yakin dengan apa yang telah kita pilih.
Mengapa? Karena ketika kita dengan mudahnya mengubah keputusan (apalagi yang
berhubungan dengan orang lain), dapat melukai salah satu atau beberapa pihak.
Sekali lagi, sikap kita sebagai
seorang perempuan sangat berpengaruh terhadap pembentukan dan pengembangan
kecantikan batiniyah. Misalkan jika ada orang yang berpendapat jelek terhadap
apa yang kita pilih, maka lebih baik kita mengevaluasi diri terlebih dahulu.
Bukan begitu saja terpengaruh dengan apa kata orang kemudian mengubah keputusan
tanpa memikirkan dampak jangka pendek dan jangka panjangnya.
Sebagai contoh, misalnya ketika kita
mengambil keputusan untuk memenuhi kewajiban seorang perempuan muslimah, yaitu
mengenakan jilbab, kemudian banyak orang yang mempertanyakan keseriusan kita,
bahkan ada orang yang ragu dengan pilihan kita, menganggap keputusan berjilbab
kita hanya mengikuti mode, jangan kemudian begitu saja memikirkan apa yang
orang katakan. Keputusan mengenakan jilbab yang kita ambil tentu merupakan
sebuah proses memperbaiki diri. Maka kita harus yakin dengan pilihan kita dan
jangan tumbang dengan prasangka dan anggapan orang lain.
Lalu, ketika kita sudah mengenakan
jilbab dan ada tawaran pekerjaan tetapi mengharuskan kita melepas jilbab,
jangan begitu saja mengambil tawaran tersebut dan dengan mudah melepaskan
jilbab. Konsistensi dalam mengenakan jilbab juga harus di jaga. Percaya kepada
Allah bahwa Dia akan memberikan kita pekerjaan lain yang lebih berkah tanpa
harus melepaskan jilbab juga perlu kita tanamkan dalam hati.
Dari contoh tersebut, konsistensi
dapat kita tumbuhkan dalam diri dengan terus percaya kepada Allah dan belajar
menumbuhkan keyakinan dengan keputusan yang telah kita ambil. Banyak orang yang
terlalu mendengarkan anggapan orang tanpa ingat pentingnya konsistensi, hingga
akhirnya harus mengubah keputusannya sendiri.
Jika kita tidak ingin mudah
terpengaruh dengan pendapat orang, kita harus tahu dan mengerti semua
konsekuensi dari apa yang kita putuskan agar kelak keyakinan terhadap keputusan
yang kita ambil tidak akan mudah luntur. Pikirkan kira-kira apa yang akan
terjadi jika kita sudah mulai menjalani pilihan kita. Belajarlah tegas dalam
bersikap, karena akan mempengaruhi bagaimana kita konsisten dengan keputusan
yang kita ambil.
Tersenyumlah
Banyak yang bilang, perempuan yang
mampu menjaga tutur kata dan pola pikir adalah perempuan yang memiliki sikap
sempurna. Dengan menjaga tutur kata dan pola pikir, kita sudah memiliki bekal
besar untuk bergaul dengan orang lain dan membantu diri mengembangkan
kecantikan batiniyah. Dalam hal berkomunikasi, asas pertama yang harus di
gunakan adalah dengan membuat nyaman siapapun lawan bicara kita. Dengan
menerapkan tutur kata yang baik dan pola pikir yang selalu positif, orang lain
akan mengenal kita sebagai pribadi yang ramah dan mudah di ajak berinteraksi.
Kita harus memiliki standar
bagaimana berinteraksi dengan orang lain yang baik. Mengapa? Karena target dan
standar yang kita tetapkan dalam diri kita itu akan membantu terciptanya tutur
kata dan pola pikir yang baik. Misalnya,
kita berpikir bahwa tersenyum adalah standar paling dasar ketika berinteraksi
dengan orang lain. Dengan begitu, kita akan membiasakan diri untuk tersenyum
setiap kali berinteraksi dengan orang lain yang akhirnya mempengaruhi dalam
kita bertutur kata. Seseorang yang senantiasa tersenyum, secara otomatis akan
mempengaruhi apapun yang ia katakana. Kesan ramah dan sopan juga akan terlihat,
dan itu membantu kita agar mudah dalam kehidupan sosial.
Kecantikan seorang perempuan juga
tentu terpancar saat tersenyum. Semua orang juga tentu nyaman ketika melihat
senyuman orang lain. Setidaknya itu perlu kita tanamkan dalam diri. Anggaplah
tersenyum merupakan cara paling mudah untuk bersedekah. Jadi, saat kita
tersenyum, saat itu pula kecantikan akan tercipta, dan saat itu pula kita
sedang bersedekah dengan orang-orang yang melihat senyum kita.
Peluang perempuan dalam menciptakan
kebaikan sangat banyak dan bertebaran di mana-mana. Dengan mengembangkan
kecantikan batiniyah melalui cara-cara yang telah di jabarkan, bukan hanya aura
cantik yang akan muncul, tetapi juga kepribadian positif yang akan tumbuh dalam
diri. Jadi, sudah cantikkah kita?
Komentar
Posting Komentar