Sebagai orang yang aslinya cengeng tetapi sering nampak sok kuat, makin hari saya merasa makin cengeng dan sulit menahan haru. Singkatnya, selangkah saja saya maju, Allah senantiasa mempertemukan dengan berbagai macam orang yang memiliki berbagai macam cara pandang. Dipertemukan dan didekatkan dengan orang-orang yang dekat denganNya, saya banyak belajar untuk lebih mendalami makna keterikatan denganNya. Dipertemukan dengan orang-orang yang secara kasat mata tak lebih beruntung daripada saya, diri ini merasa hina karena tersadar bahwa banyak hal yang lalai tuk disyukuri. Tiap pertemuan selalu membawa saya pada renungan, asyik ngobrol dengan diri sendiri. Tak jarang rasa syukur bertemu dengan amarah karena merasa begini-begini saja. Entah ini tabiat manusia atau sekadar pencitraan, rasa rendah yang makin sering menderu. Memang Dia tak kenal ruang. Bergeser sedikit saja diri kita, tiap sudut telah terisi olehNya. Dari dulu memang begitu adanya. Namun pertanyaannya, kapan kita mau belajar lebih memaknai? Seseorang pernah bilang, rasa hanya dapat terdefinisi oleh rasa. Betul. Yang selama ini tertulis bukanlah rasa, tetapi dampak yang ditimbulkan oleh rasa. Kita takkan pernah mampu berbagi betapa dahsyat rasa yang Dia amanahkan pada kita. Maka maafkan jika saya tak pernah menulis panjang lebar tentang rasa padaNya. Sekali lagi, patahan-patahan dalam kata ini hanyalah dampak yang ditimbulkan oleh rasa. Sesungguhnya ikatan kita denganNya takkan pernah berjeda dan hanya mampu dipahami oleh rasa.
K ita mungkin tidak asing dengan istilah ‘luar biasa’. Luar biasa adalah ungkapan ketika kita takjub melihat sesuatu, baik ciptaan Allah, maupun ciptaan manusia. Kata ‘luar biasa’ sering diplesetkan dengan ‘luar binasa’. Nah, mari kita belajar dari ‘luar binasa’. Tanpa kita sadari, istilah ‘luar binasa’ bisa kita jadikan sebagai suatu hal yang dapat membuat kita lebih semangat dalam menjalani segala macam tantangan hidup. Mengapa demikian? Kata binasa sendiri mempunyai arti hilang, mati atau gugur. Mungkin memang tidak ada kedekatan arti antara ‘biasa’ dan ‘binasa’ meskipun mereka mempunyai struktur kata yang mirip jika diucapkan. Orang mengucapkan kata ‘luar biasa’ saat takjub mungkin karena hal yang menakjubkan tersebut memang keluar dari hal yang biasa dilihat. Misalkan ketika melihat seorang perempuan yang cantik, para pria tidak jarang berkata, “cantiknya luar biasa”. Kita tentu masih begitu ingat dengan kehebatan para pelajar SMK yang berhasil membuat sebua...
Komentar
Posting Komentar