Assalamu’alaikum, teman-teman yang aktif di Goodreads Indonesia.
Sebelumnya, salam kenal. Saya Rizka Amalia, penulis novel Hot Chocolate yang
nampaknya beberapa hari terakhir sedang asyik diperbincangkan di Goodreads.
Beberapa hari yang lalu, rekan saya, Eva, menyampaikan pada saya bahwa novel pertama saya yang
terbit sekitar dua tahun lalu, sedang diperbincangkan di Goodreads. Karena saya
tidak aktif di Goodreads, maka saya memutuskan untuk menanggapi dan
mengonfirmasi beberapa hal melalui blog. Tujuannya agar teman-teman yang merasa
perlu ngobrol dan berdiskusi tentang review tersebut, dapat meninggalkan
komentar di sini.
Saya baru saja membaca review ini.
Saya membacanya dari awal hingga akhir. Ucapan terimakasih dari saya teruntuk
Bunga Mawar yang membuka review tersebut. Sejujurnya, saya sama sekali tidak
tersinggung bahkan merasa dibully dan diremehkan karena review tersebut. Saya
justru setuju tentang penggunaan gue-lo pada novel Hot Chocolate yang harusnya
lebih mempertimbangkan pengaruh budaya yang rasanya tak dapat kita abaikan.
Betul, harusnya Kia tak sekonsisten itu menggunakan sapaan gue-lo, mengingat ia
sudah cukup lama tinggal di Yogyakarta. Saya sepakat dengan hal tersebut.
Terimakasih banyak.
Saya juga ingin mengucapkan
terimakasih kepada teman-teman yang menanggapi review tersebut dengan
memberikan motivasi pada saya agar lebih mau belajar menulis dan semangat
berkarya lagi. Terimakasih banyak, saya tidak menyangka ternyata sekuat inilah
motivasi yang muncul dari pembaca atau mungkin sesama penulis. Namun
sejujurnya, saya tak sedikitpun merasa tersinggung dengan pendapat pembaca
tentang novel saya. Menyadari bahwa karier menulis saya masih seumur jagung,
saya senang menerima masukan dan tak mempermasalahkan apakah si pemberi masukan
adalah penulis buku juga atau bukan. Saya tidak marah, saya tidak merasa
dianggap seperti anak kecil. Terimakasih banyak untuk segala motivasinya.
Setelah tahun kemarin menerbitkan novel kedua berjudul Mooncake,
saat ini saya memang belum mulai menulis naskah novel lagi karena sedang
memrioritaskan diri untuk bergerak di kampus dan di bidang akademik. Walau belum menulis naskah novel, alhamdulillah saya masih aktif menulis di blog. Mohon
doanya, semoga saya segera dapat menulis naskah novel dan diterbitkan lagi.
Selain menanggapi hal-hal tersebut,
rasanya ada beberapa hal juga yang perlu saya konfirmasi. Pertama, saya tidak
aktif di Goodreads. Dulu pernah membuat akun, tetapi saya lupa ID dan
paswordnya. Setelah itu saya tak pernah lagi ‘jalan-jalan’ di Goodreads.
Akun-akun yang menanggapi review dari Bunga Mawar, tak satupun dari akun
tersebut yang sengaja saya buat untuk membela diri menggunakan identitas lain.
Saya bahkan tak pernah terpikir sedikitpun untuk melakukan hal tersebut. Buat saya,
menulis itu bukan masalah pujian dan celaan, tetapi belajar jujur kepada diri
sendiri. Sekali lagi saya sampaikan, akun-akun yang dicurigai sebagai akun yang
saya kendalikan, saya tidak mengetahui dan mengenalnya sama sekali.
Kedua, tentang usia. Saat menulis
novel Hot Chocolate, usia saya memang masih 19 tahun. Jika teman-teman membaca
profil saya tentang penulisan novel tersebut, masalah usia ini memang cukup
menjadi sorotan karena dianggap sangat muda dan tak lepas dari mimpi saya. Ya,
kala itu saya memang bermimpi menerbitkan buku sebelum usia 20 tahun, dan Allah
mengabulkan. Saya sangat senang. Penyebutan usia itu sebetulnya karena
kesenangan mimpi yang tercapai. Bukan berharap diistimewakan dan dimaklumi
karena muda dan tak mau menerima kritik. Sama sekali tak ada niat seperti itu.
Terakhir, saya ucapkan terimakasih
karena sudah mau memberikan komentar dan masukan untuk karya saya. Saya sangat
senang karena merasa mendapatkan pelajaran. Yang paling penting, saya menyadari
dan percaya bahwa review yang teman-teman sampaikan di Goodread tentu tak asal
dan ada dasarnya. Sejauh ini saya menerima dan sepakat dengan masukan yang ada,
terutama tentang logika yang masih sering ‘bolong’ di novel pertama saya. Hal
itu yang berusaha saya perbaiki di novel kedua berjudul Mooncake yang terbit
tahun lalu.
Permohonan maaf rasanya juga perlu
saya sampaikan, karena muncul beberapa pertikaian kecil antar pegiat Goodreads
saat memperbincangkan novel Hot Chocolate. Saya kurang mengerti apakah hal
tersebut sudah biasa terjadi atau tidak, tetapi yang jelas saya merasa ikut
bertanggungjawab karena pertikaian tersebut dimulai saat ada review untuk karya
saya. Saya tak pernah menganggap bahwa orang yang mengomentari tulisan saya
haruslah penulis juga. Semua pembaca adalah editor terbaik (termasuk editor
buku saya, karena ia juga membacanya).
Oh ya, untuk teman-teman yang sampai
harus mencari tahu profil saya, salam kenal. Semoga kita semua sama-sama
memiliki semangat tuk terus tebar manfaat bagi ummat. Sekian yang dapat saya
sampaikan, mohon maaf jika ada kata yang tak berkenan di hati dan terimakasih
sudah berkenan membaca.
Salam
lesung pipit kanan,
Rizka :)
Komentar
Posting Komentar